CATATAN BUAT TUKIK PENYU HIJAU

Monday, April 26, 2010 Posted by Rino Safrizal
Mungkin kita tau habitat penyu sangat unik, bahkan sangat mengagumkan betapa Tuhan telah mencptakan mahluk pengembara laut yg mengingat setiap kepak bahkan setiap helai karang yg dilaluinya. Jika kita menelusuri keberada'an habitat penyu di kepri khususnya pulau tambelan ( timbalan ), disana masih merupakan surganya para penyu ( mereka juga masih terancam oleh kepentingan pribadi). Bukan hitungan, tapi bagaimana aku pernah menyaksikan betapa tukik-tukik imut dimakan setengah matang, & bagaimana kita mampu menahan air mata yg menampung di kelopak mata sa'at melihatnya...??

Yg menyakitkan pemangsa mereka adalah nelasan asing, dlm arti mereka ilegal.
Bagaimana kita menguraikan tentang menangisnya penyu sa'at bertelur. kalau ditilik dari segi yg mungkin tdak masuk dalam teori yg ada,.Pernah mendengar penyu melarikan diri dari pantainya...?? Ini terjadi, salah satu penyu hijau di pulau tambelan pernah melakukan aksi itu & hijrah ke pantai australia, penyu itu di kembalikan ke tambelan, tapi mereka kembali ke pantai australia lagi. Entah benar atw salah keberadaan info ini, seorang ilmuwan yg merupakan psikolog hewan itu mengambil kesimpulan bahwa penyu itu "TIDAK MELUPAKAN KAMPUNG HALAMANNYA" tapi penyu itu "FRUSTASI BERADA DI SANA". ini berdasarkan pendekatan ilmiah pribadi..

Terlalu jauh...

Terlalu panjang...

Terlalu rumit...


Bahwa penyu selalu mengingat masa lalu mereka & menangis sa'at bertelur..., para penyu slalu menangisi cikal-bakal generasi mereka yg akan punah...
Karna mereka akan punah, mari ambil kesempatan, menunggu mereka dipantai, lalu memeluk mereka dengan rasa sayang, & bisikan ditelinganya "INGAT PULANG YA".

Mungkin mereka juga akan mengingat kata2 mu...
Hehehe....
Setidaknya penyu itu mengingatmu pelukanmu di sepanjang hayatnya...


Itu adalah balasan email yg datang pada sy semalam.
Maafkan, jika sy hanya bisa berkata2x di sini. Sy menyadari tiap email yg sy kirimkan ke teman2x di group ini tidak terlalu berdampak baik terhadap kondisi penyu sekarang.
Hari ini sy ingin berbagi kisah dengan teman sy yg satu ini.

“Bahwa penyu selalu mengingat masa lalu mereka & menangis sa'at bertelur..., para penyu slalu menangisi cikal-bakal generasi mereka yg akan punah….”
ini adalah kutipan yg tidak pernah sy bayangkan sebelumnya..

Mendengar cerita Sdr, sy tidak bisa bayangin juga bagaimana kondisinya di sana. Yang sy tau sekarang, mereka ditindas, telur mereka di ambil tiap harinya, BKSDA yang punya wewenang menjaga nesting beach selimpai juga tidak bisa di percaya sepenuhnya..

kemaren kami sempat ambil telurnya sama2x dg petugas BKSDA sana, sy tanya "apakah telur ini akan ditetaskan?" dari raut mukanya sy sudah tau, jawabannya adalah "tidak"

tiap malam mereka menelurusi pantai selimpai yg panjangnya kira2x 9 km, dg alasan menjaga agar telur tidak diambil oleh pencuri. sy pikir dua2nya pencuri, "pencuri A dan pencuri B (silakan interpretasikan sendiri..)", karena yg sy liat penetasan semi alami mereka udah tidak terawat lagi..
kemana mereka membawa telur2x ini?

tukik yg ada juga tidak terawat dg baik, ada kurang lebih 60 tukik penyu hijau dan 30 tukik penyu sisik yg telah berumur ± 1 minggu ketika kami di sana..
sebagian dari mereka mati,.
sy pikir lebih baik mereka mati karena berjuang untuk menemukan ruaya pakan mereka, dari pada mereka mati di baskom kecil, sesak, dan sempit,.

mereka tidak mendapatkan hak sebagai seekor penyu sejati, mereka tidak pernah diberi kesempatan untuk hidup seperti nenek moyang mereka, berjuang dr sejak keluar cangkang telur, merangkak keluar dr dalam pasir, merangkak dg ke empat flippernya menuju pantai; sungguh gerakan yang sempurna bagi sy.. perlu kerja keras yang luar biasa untuk melakukan ini semua.

Satu persatu tukik keluar dari sarangnya, ada yg mati, ada yang masih berjuang keluar dari cangkang telurnya; sy bertanya dalam hati “bagaimana telur penyu yang berada paling bawah? Apakah mereka punya kesempatan untuk hidup seperti temannya yang lain?

perjuangan mereka tidak terhenti sampai di situ, ancaman selalu ada, predator telah menunggu mereka di pantai dan di laut, siap untuk menyantap mereka.

bagi sy itu adalah prosedur hidup yang alami untuk mereka, justru itu yang membuat mereka bisa servive sampai sekarang. tidak heran, ada kurang lebih 100 butir yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, untuk menyeimbangi fenomena seperti ini

Suara gemuruh ombak adalah impian pertama mereka, yang akan membawa mereka jauh dari pantai, walaupun mereka belum aman di sini, paling tidak, mereka bisa merasakan nikmatnya berenang yang akan jadi tempat tinggal mereka nantinya. Bisa dibayangkan, saking takutnya mereka dg pantai, mereka berenang terus-menerus selama 7 hari pertamanya di laut (referensi lain menyebutkan 1 hari pertama), para ahli menamakannya sebagai “swimming frenzy”.

lebih bahaya lagi manusia, predator satu ini dilengkapi chip yang membuat mereka bisa berfikir mana yg baik dan mana yg buruk. tp virus serakah telah masuk ke program chip mereka, membutakan mati hati mereka, seolah tidak akan terjadi apa2x dg tindakan yg mereka lakukan.

mitos obat kuat menjadi alasan mereka untuk mencuri telur ini. belum genap usia mereka 1 hari, mereka sudah di masukkan ke dalam karung2x yang siap untuk di distribusikan kemana-mana.. padahal, berdasarkan informasi yang saya dapat, kandungan kolesterol pada telur penyu lebih tinggi dari pada telur ayam.
Penyu (daging, organ, darah, dan telur) terindikasi mengandung parasit, bakteria berbahaya seperti E.Coli dan Salmonella, biotoksin, dan zat pencemar seperti logam berat, karena:
  • Penyu berenang mengarungi laut yang semakin tercemar
  • Penyu berumur panjang, sehingga lama berkontak dengan laut yang tercemar
  • Penyu berada di tingkat atas rantai makanan, sehingga zat pencemar di dalam makanannya terakumulasi di dalam tubuh penyu
Kandungan ini terbukti memberikan dampak berupa gangguan syaraf, penyakit ginjal, kanker hati serta berpengaruh pada perkembangan janin dan anak (A. Alonso Aguirre, et.al, EcoHealth Journal Consortium, 2006).

apakah kenyataan ini masih tetap menjadi pilihan sebagai obat kuat?

Mari kita pikirkan kembali untuk TIDAK MENGKONSUMSI TELUR PENYU, MAUPUN DAGINGNYA..
Coba lihat skema berikut ini..
TELUR PENYU (MITOS OBAT KUAT) > PENCURI > PENADAH > PENJUAL > KONSUMEN

Mari kita putar balik skema ini.
KONSUMEN > PENJUAL > PENADAH > PENCURI > TELUR PENYU (MITOS OBAT KUAT)

Jika kita sadar dengan kondisi penyu sekarang, kemungkinannya akan seperti ini:
KONSUMEN > PENJUAL > PENADAH > PENCURI > TELUR PENYU (MITOS OBAT KUAT)

Paling tidak konsumsi telur penyu hanya dilakukan oleh mereka yg tinggal di dekat2x pantai peneluran, dan tidak untuk diperjualbelikan..
Dengan ini, populasi penyu tidak akan menurun secara signifikan.

Ini adalah kenangan sy ketika berada di sana (Nesting Beach Selimpai, Kec. Paloh kab, Sambas)
  1. Penyu hijau ketika ingin kembali ke laut, setelah menetaskan ± 110 buah telur (sy sempat mengukur panjang kerapaksnya ± 120 cm…)
  2. Penetasan semi alami (tidak lagi terawat dengan baik)
  3. Tempat penangkaran tukik yang telah menetas
  4. Track penyu hijau setelah bertelur (karena gangguan manusia, track penyu ketika ingin pulang tidak teratur/atau mengalami dis-orientasi)
  5. Penyu hijau sedang menutup lubang tubuh/body fit
  6. Surganya penyu hijau; abrasi pantai tidak bisa dihindarkan lagi. Mungkinkah akan tetap menjadi surganya penyu?
Labels: ,
  1. Semoga Nanti anak cucu kita tidak hanya berdongeng tentang mahluk yang benama Penyu Hijau...tapi masih bisa melihat keberadaannya.......
    http://syahbta.blogspot.com/2010/06/ladang-pembantaian-penyu-hijau-di.html

  2. Mudah-mudahan aja mas tingkat kesadaran masyarakat kita tinggi dan semakin peduli terhadap keberadaan satwa liar ini

  3. Penyu hijau diambang kepunahan? Hewan yang patut diteladani oleh manusia; walaupun bertelur banyak tapi tak seribut ayam yang baru bertelur sebutir ributnya sekampung. Kalau pihak yang berwenang tidak segera mengambil tindakan tegas terhadap "predator canggih", tukik hijau bisa jadi hanya tinggal kenangan. Terima kasih telah berbagi...

Post a Comment

FOLLOWER