HUBUNGAN SEKS DAN TERTAWA

Friday, May 6, 2011 Posted by Rino Safrizal
Saat mendengar istilah seks dan tertawa, seseorang pasti akan berpikir bahwa dua kata tersebut sama-sama bisa membuat orang bahagia. Tahukah anda jika seks dan tertawa ternyata memiliki banyak kesamaan ?
Sesorang bisa saja tertawa saat sedang berhubungan seks, proses ini biasanya disertai oleh reaksi - reaksi biokimia yang kompleks, sehingga dapat menurunkan hormon stres serta meningkatkan hormon kortison dan adrenalin.

Selain itu seks dan tertawa dapat membuat orang rileks karena gelombang endorfin meningkat sehingga akan membuat sistem kekebalan tubuh semakin kuat.

Saat tertawa tubuh melibatkan sekitar 80 otot dan lebih banyak tekanan di perut yang dapat menjaga kesehatan saluran usus. Sama halnya dengan seks, selama berhubungan seks denyut jantung meningkat, hal ini sama seperti orang yang melakukan olahraga di pusat kebugaran. Saat tertawa aktifitas otot wajah juga bekerja, sehingga dapat membantu meningkatkan suplai darah ke otak. Penelitian terbaru menunjukan hal yang sama tentang manfaat deks terhadap otak. Pada perempuan orgasme dapat meneningkatkan IQ.

Seks dan tertawa dapat merangsang sistem kekbalan tubuh, orang yang sering tertawa sangat jarang menderita flu,demam atau sakit lainnya. Peneliti dari University of Pennsyvania menemukan orang yang melakukan seks 1-2 kali dalam seminggu akan memiliki kadar antibodi immunoglobulin A 30 persen lebih tinggi.

Studi sistem saraf yang dilakukan departemen psikiatri dan psikoterapi University of Toronto , Kanada menunjukan fakta bahwa otak perempuan menunjukan zona yang sama saat sedang melakukan hubungan seks dan tertawa. Kemiripan antara fase seks dan tertawa yaitu :
  1. Fase pendahuluan tertawa yaitu pembukaan leher,lengan dan suhu tubuh meningkat menyerupai apa yang terjadi saat seseorang memulai seks.
  2. Fase selanjutnya dari tertawa adalah otot - otot wajah mulai mengencang, kulit menjadi lebih sensitif dan seseorang mulai bernafas dengan cepat. Kondisi ini juga terjadi selama mengalami orgasme.
  3. Setelah tertawa maka otot akan rileks, suhu tubuh, pernapasn dan kulit kembali normal. Hal ini juga akan terjadi dengan sendirinya setelah mengalami orgasme.
Tidak ada yang melarang orang tertawa saat melakukan hubungan seks, selama tawa anda tidak bermaksud mentertawakan pasangan. Tawa dan lelucon dapat memicu hubungan seks dan menhindari kebosanan sehingga dapat memperkuat ikatan pernikahan. Jadi hubungan yang jenuh bukan alasan bagi seseorang untuk melakukan perselingkuhan.
Sumber: id.shvoong.com
Labels: ,

Post a Comment

FOLLOWER