PEROKOK BERESIKO MENGIDAP PENYAKIT KANKER PARU-PARU

Wednesday, July 27, 2011 Posted by Rino Safrizal
Berbagi Referensi – Kanker paru-paru tidaklah asing bagi kita. Pada hakikatnya, kanker paru-paru berkembang lebih cepat dibandingkan dengan jenis kanker lainnya. Kanker paru-paru yang utama, juga dikenal dengan istilah bronchogenic carcinoma, timbul di dalam paru-paru atau salah satu cabang tenggorok. Lebih banyak orang meninggal karena kanker paru-paru daripada jenis kanker lainnya. Sebelum pasien sadar akan keadaan yang sebenarnya, penyakit itu mungkin sudah jauh melewati batas tingkat permulaan. Inilah yang menjadikan kanker paru-paru amat berbahaya.

Bila kita memakai istilah “kanker paru-paru” kita tidak memaksudkan jenis penyakit ganas yang sudah menyebar ke bagian-bagian tubuh lainya, tetapi hanya meluas ke dalam area paru-paru saja. Kanker paru-paru timbul di dalam selaput lendir atau jaringan-jaringan cabang tenggorok.

Penyakit ini hampir selamanya menyerang terjadi pada para perokok berat. Satu dari sepuluh perokok berat meninggal karena kanker paru-paru. Malahan, mereka yang merokok hanya beberapa batang sehari juga beresiko untuk mendapatkan penyakit ini. Tetapi, bagi orang-orang yang merokok dua bungkus per harinya, resikonya akan lebih tinggi. Suatu zat, seperti ter yang terdapat pada sebatang rokok, ternyata mengganggu dinding cabang tenggorok. Zat ini sudah lama diketahui mendatangkan kanker bila disimpan dipunggung tikus atau binatang percobaan lainnya.


Tentu saja timbul sebuah pertanyaan, bagaimana dengan perokok yang menggunakan filter atau penyaring? Apakah ini akan melindungi perokok dari serangan kanker paru-paru? Jawabannya tentu saja “TIDAK”. Hal yang paling bijaknya sana untuk terhindar dari penyakit ini adalah menghindarkan pemakaian tembakau dalam bentuk apapun juga. Gejala yang paling cepat dan paling sering bagi mereka yang terindikasi penyakit ini adalah batuk-batuk menahun. Batuk yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu hasu selalu diperiksa dengan teliti. Gejala lain adalah bunyi ciut. Penderita mungkin mula-mula menyadari hal ini sementara ia berbaring diam-diam di tempat tidur sesaat sebelum tertidur. Kemudian mungkin merasa nyeri di dada, diikuti dengan keringat dingin ketika massa tumor menghalangi pengaliran yang normal dari paru-paru. Gejala lain adalah berat badan berkurang, barangkali disertai garis-garis darah yang dibatukkan dari cabang tenggorok. Beberapa keadaan yang disebut “radang paru-paru oleh virus” kemudian ternyata disebabkan oleh kanker paru-paru. Tentu saja semua perokok harus di ronsen sekurang-kurangnya dua kali setahun untuk mengetahui kondisi paru-parunya.

Apa yang harus dilakukan?
Sekali diagnose kanker paru-paru telah dilakukan, pembedahan barangkali menjadi satu-satunya cara perawatan yang efektif. Dada dibuka lebar-lebar, sehingga ahli bedah dapat memeriksa semua bagian. Jika kanker hanya terdapat pada satu bagian paru-paru, barangkali perlu mengeluarkan bagian ini seluruhnya. Kita tidak punya jalan lain yang aman untuk merawat penyakit ini. Perlu diingat bahwa bagi mereka yang tidak merokok sedikit kemungkinan untuk mengidap penyakit kanker paru-paru.

Bagaimana dengan polusi udara? 
Udara yang telah tercemar memegang peranan sedikit dalam menyebabkan kanker paru-paru, tetapi suatu fakta yang menarik sekali bahwa hampir semua korban kanker paru-paru adalah perokok-perokok berat atau sudah lama menjadi perokok berat. Bagi mereka yang tidak merokok dan tinggal di kota-kota besar yang udaranya mengandung polutan berbahaya tampaknya tidak mendapatkan penyakit ini. Para perokok yang menggunakan pipa dan cerutu lebih mungkin mendapatkan kanker bibir, mulut, atau langit-langit. Tetapi jalan terbaik untuk mencegah kanker paru-paru adalah berhenti merokok sama sekali.

Sumber : Petunjuk Modern Kepada Kesehatan oleh Clifford E. Anderson, M.D
Labels:

Post a Comment

FOLLOWER