A. Latar Belakang
1. Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat berasal dari bahasa Yunani (
Philosophia) yang berarti cinta akan pengetahuan. Jadi
Philosophia berarti cinta kepada
ilmu pengetahuan atau kebenaran, senang kepada hikmah dan kebijaksanaan.
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral hakikat tentang
Tuhan, alam semesta, dan manusia serta sikap manusia termasuk sebagai konsekuensi dari pemahamannya tersebut.
Pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai segala usaha dalam perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan
pengalamannya maupun pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kegenerasi muda untuk melakukan fungsi hidupnya dalam kehidupan. Jadi
filsafat pendidikan berarti hasil daya upaya manusia untuk memahami hakikat tentang
Tuhan, alam semesta, dan manusia tentang
pendidikan itu harus mengajar kita untuk memahami ketiga hakikat tersebut.
2. Pengertian Teori Evolusi Darwin
Evolusi adalah perubahan sedikit demi sedikit yang mencakup banyak generasi dalam waktu yang lama, bahkan sampai berjuta-juta tahun lamanya.
Teori Evolusi yang kita kenal umumnya adalah
Teori Evolusi Darwin, yang menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di bumi ini ada dengan sendirinya, dan berasal dari nenek moyang yang sama, dan menjadi berbeda karena kondisi alam, bahkan alam ini terbentuk secara kebetulan tanpa ada penciptanya.
3. Hubungan Filsafat Pendidikan dengan Teori Evolusi
Filsafat Pendidikan memberikan hubungan yang erat diantara
ilmu pendidikan maupun teori. Filsafat Pendidikan yang pemecahannya diperoleh dalam tindakan, dan
filsafat tidaklah dapat mewujudkan teorinya menjadi kenyataan, apabila hanya memikirkan teori saja. Akan tetapi
pendidikan yang akan bisa mengerjakannya dan oleh karena itu dapat membuat
filsafat itu lebih menjadi sebuah laboratorium, dimana teori-teori secara fisiologis dapat diuji kebenarannya.
B. Masalah
Apakah
teori Evolusi Darwin tentang
asal mula spesies masih layak diberikan atau diajarkan pada peserta didik dipandang dari
filsafat pendidikan dan agama?
C. Tujuan
Mengetahui kelayakan
teori Evolusi Darwin tentang
asal mula spesies diberikan kepada peserta didik dipandang dari
filsafat pendidikan dan agama.
D. Isi
Mengapa kita mempelajari
filsafat pendidikan? Karena
filsafat pendidikan berguna untuk menyelamatkan pikiran-pikiran yang mengandung unsur
pendidikan, bukan malah menghancurkan
pendidikan itu sendiri.
Filsafat pendidikan mengajarkan kita untuk berupaya memahami secara radikal
hakikat tentang Tuhan, alam semesta, dan manusia dengan akal dan ilmu pengetahuan kita yang berasal dari
pendidikan. Bicara tentang
evolusi tidak akan lepas dari peran seorang petualang asal Inggris yang bernama
Charles Robert Darwin yang dianggap sebagai
Bapak Evolusi, meski kepercayaan bahwa suatu
spesies itu merupakan keturunan
spesies itu yang sudah ada diungkapkan oleh ilmuan yang lebih dulu darinya, seperti Jean Babtiste Lammarck. Bahkan kepercayaan itu sudah ada pada waktu zaman purba, yang memiliki kepercayaan tentang terciptanya dewa mereka yang muncul tiba-tiba yang kemudian
berevolusi menjadi alam semesta dan makhluk hidup.
Darwin mengatakan, individu-individu yang beradaptasi dengan lingkungan mereka dengan cara terbaik akan menurunkan sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan akan terkumpul dan mengubah suatu individu yang berbeda sama sekali dengan nenek moyangnya, dan ia mengira telah menemukan
asal-usul suatu spesies.
Darwin kemudian memberikan pandanganya dalam bukunya yang berjudul
The Origin of Spesies. Dari
teori evolusi itu sendiri dapat dilihat bagaimana pendapat-pendapat maupun
teori-teori ada yang mendukung dan ada pula yang menyanggahnya dan bertolak belakang dengan
filsafat khususnya
filsafat pendidikan. Para kaum
evolusionis mempropagandakan dengan menggambarkan
ilmu pengetahuan dan agama merupakan hal yang bertolak belakang dan mencoba mempertahankan keunggulan
teori evolusi yang disampaikan oleh
Darwin tersebut.
Ada banyak fakta yang dapat kita gunakan untuk tidak menggunakan
Teori Evolusi Darwin salah satunya tentang
catatan fosil dan keteraturan alam. Yang seharusnya kita menemukan fosil-fosil yang lengkap tentang terjadinya evolusi kera yang menjadi manusia, akan tetapi kenyataan yang terjadi fosil yang ditemukannya tidak dapat menjelaskan secara keseluruhan perubahan tersebut. Dari keteraturan alam juga begitu, mengapa alam begitu teratur tanpa jika tanpa ada pengaturnya.
Seorang ahli Palontologi yang bernama Mark Czamecki juga merupakan
evolusionis menyatakan yang juga bisa memburukkannya yaitu “Kendala utama dalam membuktikan teori ini adalah
catatan fosil, jejak spesies yang telah terawetkan didalam perut bumi belum pernah mengungkapkan jenis-jenis peralihan pada suatu
spesies pada hipotesis Darwin, bahkan sebalaiknya
spesies muncul tiba-tiba dan musnah tiba-tiba pula, yang berarti setiap
spesies diciptakan oleh tuhan.
Filsafat pendidikan sangat memandang perlu bagaimana kita dapat memberikan
pengajaran kepada peserta didik tentang segala sesuatu pendapat atau
teori yang belum dapat dibuktikan kebenarannya dengan
pendidikan suatu hasil penelitian atau riset. Hal ini akan memberikan pandangan yang jelas terhadap adanya
penciptaan yang sangat erat hubungannya dengan agama.
Dalam
agama Islam dijelaskan
tentang penciptaan tuhan yaitu dalam
Al-Quranulkarim dalam surah YASIN ayat 82 yang dalam bahasa Indonesianya yaitu
Seungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya “Jadilah” maka terjadilah ia. Dalam surah ini menjelaskan bahwa
Tuhan itu Maha Pencipta dan Maha Berkuasa.
Materi tentang
evolusi yang disampaikan atau diajarkan kepada peserta didik baik dari SD sampai Perguruan Tinggi dapat mempengaruhi cara berfikirnya tentang keberadaan
Tuhan, bahkan dapat membuat mereka menjadi tidak percaya akan keberadaan
Tuhan (
Atheisme), teori ini juga belum jelas kebenarannya jadi tidak begitu cocok untuk diajarkan di tingkat pemikiran peserta didik yang belum dapat membedakan benar dan salah. E.
Kesimpulan
Teori Evolusi Darwin tentang
asal-usul kejadian spesies tidak begitu layak atau kurang layak untuk diajarkan kepada peserta didik karena sangat
bertentangan dengan agama.
Bahan Rujukan
Campbell, N, A, dkk. 2000.
Biologi jilid II. Erlanga. Jakarta Erkus, 2003.
Watson-Crick.
Membuka Rahasia Kehidupan. http//www.pikiran-rakyat.com
Yahya, H. 2006.Teori Evolusi. www. harunyahya.com